Senin, 02 November 2015

Mengejar Mimpi


Pada suatu hari ada anak kecil yang bernama Cantika Riri Cendikia dia hidup di tepi pantai dengan nenek dan kakeknya . Kehidupannya tak seperti teman sebayanya , sejak kecil dia mempunyai cita – cita untuk membahagiakan nenek dan kakeknya.

Alkisah... Namaku Riri umurku 9 tahun aku hidup dengan nenek dan kakekku di desa Karang Jati . Ibuku sudah lama meninggal entah dengan bapakku tiada kabar yang menghampiriku. Sepanjang hari aku menjual ikan asin kakek yang nanti penghasilannya untuk kehidupan kami bertiga , nenekku terbaring lemah diranjang sejak ibuku meninggal . Hidupku tak seperti seumuranku aku tak bisa sekolah karena masalah biaya dan ditambah lagi persoalan karena di ejek teman- temanku menjual ikan asin di keramaian zaman yang canggih . Kadang kala aku merasa iri dengan apa yang telah terjadi tetapi aku selalu semangat untuk mengapai impianku karena aku percaya Tuhan akan tau hambanya yang selalu ingin menjadi yang terbaik diantara yang baik.

Satu tahun Kemudian .... Aku menjual ikan asin diseberang desa kebetulan pada saat itu ikannya habis terjual dan itu merupakan kesempatanku untuk pergi belajar dengan cara mengintip kelas di salah satu sekolah favorit . Alangkah terkejutnya aku setelah kepergok dengan salah satu guru yang mengajar dikelas tersebut . Guru berkata "Mengapa kamu di luar jendela ayo cepat masuk?”. Apa yang harus aku perbuat (ucap Riri dalam hati) . Salah satu murid menghampiriku dan menyuruh untuk masuk “mari...” (ujar anak tersebut) . Tapi.. tapi... tapi aku bukan salah satu murid sekolah disini . (ujar Riri) . Kata murid tersebut “ tidak apa-apa mari....” . Aku pun masuk dengan gugupnya ditanya beberapa pertanyaan oleh guru tersebut kebetulan ia juga adalah kepala sekolah . Puji Syukur ku ucapkan keberuntungan tertimpa padaku besok hari aku disuruh kesekolah itu lagi untuk menjalani tes apabila nilai hasil tersebut memuaskan pihak sekolah akan memberikan dana beasiswa penuh selama sekolah .

Hari telah sirnah ku bergegas pulang untuk belajar dan memberi tahu kabar baik yang datang padaku kepada kakek dan nenek , alangkah bahagianya aku kakek dan nenek pun menyutui ya dengan senang . Ku bergegas mencari buku- buku bekas untuk mencari sumber ilmu yang lama aku nanti dan doa tak luput ku panjatkan.
Esok hari telah datang... Ku bersemangat untuk mengikuti tes tersebut dan tak disangka- sangka terjadi padaku setelah menjalankan tes akhirnya aku dapat sekolah disalah satu sekolah favorit dan dengan bangganya aku mendapatkan apa yang telah aku perjuangkan selama ini yaitu mendapatkan beasiswa penuh sekolah sampai tamat dan kemudian kepala sekolah tersebut ingin memberi tahu kepada keluargaku . Kami akhirnya pergi kerumahku di desa Karang Jati namanya dan kepah sekolah tersebut memberi tahu apa yang telah terjadi pada salah seorang anak ini kakek tak bisa membendung kesedihan begitu pun dengan nenek dengan bangganya kami mengucapkan puji syukur dengan apa yang telah dirachmatkan untuk kami . Pada akhirnya Riri pun menjadi orang sukses dan dapat hidup layak dengan kakek dan nenek nya dan orang yang mengejeknya menjadi bawahan anak tersebut. Kita tidak boleh memandang rendah orang lain meskipun dia lebih rendah dari kita karena hidup hanyalah sementara .
Ini hanya rekaan semata apabila ada kesamaan mohon maaf sebesar- besarnya... SEMOGA BERMANFAAT...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar